Beranda

0 komentar

LATAR BELAKANG
Kerajinan sebagai suatu perwujudan perpaduan ketrampilan untuk menciptakan suatu karya dan nilai keindahan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suatu kebudayaan. Kerajinan tersebut tumbuh melalui proses waktu berabad-abad. Tumbuh kembang maupun laju dan merananya kerajinan sebagai warisan yang turun temurun tergantung dari beberapa faktor. Di antara faktor-faktor yang berpengaruh adalah transformasi masyarakat yang disebabkan oleh teknologi yang semakin modern, minat dan penghargaan masyarakat terhadap barang kerajinan dan tetap mumpuninya para perajin itu sendiri, baik dalam menjaga mutu dan kreativitas maupun dalam penyediaan produk kerajinan secara berkelanjutan.
Dengan disadarinya peranan dan arti penting dari keberadaan ‘industri’ kerajinan sebagai suatu wahana pemerataan pendapatan, penciptaan usaha baru serta upaya pelestarian hasil budaya bangsa, maka celah-celah keberadaannya mulai tersimak dan menggugah tokoh-tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, utamanya mereka yang erat kaitannya dengan seni budaya kerajinan itu sendiri, seperti para pecinta/peminat barang-barang seni dan kerajinan, tokoh masyarakat dan para seniman serta para ahli yang menggeluti bidang seni serta kerajinan.
Dilandasi kesadaran akan kelangsungan hidup dari kerajinan yang menopang kehidupan banyak keluarga yang dihadapkan pada kemajuan teknologi industri di satu sisi dan pelestarian nilai budaya bangsa yang harus tercermin dalam produk kerajinan, maka dipandang perlu adanya wadah partisipasi masyarakat bertaraf nasional yang berfungsi membantu dan sebagai mitra pemerintah dalam membina dan mengembangkan kerajinan. Itulah latarbelakang berdirinya DEWAN KERAJINAN NASIONAL yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bersama 2 Menteri, yaitu Menteri Perindustrian dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor: 85/M/SK/3/1980 dan Nomor: 072b/P/1980, tanggal 3 Maret 1980 di Jakarta.
Untuk mendukung kelancaran kegiatannya di tingkat daerah, dengan dipayungi Surat menteri Dalam Negeri Nomor : 537/5038/Sospol, tanggal 15 Desember 1981, dibentuklah organisasi DEKRANAS tingkat daerah (DEKRANASDA). Kepengurusan DEKRANASDA dikukuhkan oleh Ketua Umum DEKRANAS atas usulan daerah.



TUGAS POKOK
1. Mengembangkan potensi industry kerajinan yang dapat merupakan sumber kehidupan masyarakat, sekaligus membina masyarakat perajin menjadi masyarakat produktif.
2. Membina, meningkatkan, mempromosikan dan memasarkan hasil kerajinan.
3. Membantu pemerintah merumuskan kebijaksanaan di bidang industry kerajinan dan program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
4. Membantu tugas pokok Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Tengah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Dewan Kerajinan Nasional.




SUSUNAN PENGURUS DEWAN KERAJINAN NASIONAL
DAERAH KOTA MAGELANG
MASA BAKTI 2010 – 2015



Penasehat
Walikota Magelang
Wakil Walikota Magelang

Dewan Pertimbangan
Sekretaris Daerah Kota Magelang
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kota Magelang
Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kota Magelang
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Magelang
Ketua Dewan Kesenian Magelang

K e t u a
Ny. Hj. Dra. Yetti Biakti Sigit Widyonindito
Wakil Ketua
Ny. Siti Rubaidah Joko Prasetyo
Sekretaris
F.X. Edi Winarno, SE (Diskoperindag)
Wakil Sekretaris
P r a w o t o (Disporabudpar)
Bendahara
U s w a t u n H, S.Pt (Bagian Perekonomian)
Wakil Bendahara
Yuli Wijayanti, SE (Bagian Perekonomian)

Bidang Program dan Organisasi
Ketua
Sumartono, SE, MM (Bappeda)
Anggota
Ir. Rochmawati (Bappeda)
Dra. Wulandari, MM (BPMPKB)

Bidang Litbang Produk dan Pameran
Ketua
Dra. Sri Nurhayati (Diskoperindag)
Anggota
Cahyaning Dwi Ratri (Diskoperindag)
Eny Puji Mulyani, SH (Diskoperindag)
Indri Astuti, S.Sos (Disporabudpar)


Bidang Promosi dan Pengembangan Usaha
Ketua
Drs. Edy Wahjanto, M.Pd (Disporabudpar)
Anggota
Dra. Subekti (Disporabudpar)
Ir. Ennywati Retnaningsih (Diskoperindag)
Satiyawan Baroto K, SH (Diskoperindag)

Bidang Humas dan Antar Lembaga
Ketua
Drs. Bambang Riyanto (Kabag. Humas)
Anggota
Ardhy Gunawan (Dewan Kesenian)
Dra. Setyo Rini (Dinas Pendidikan)
Sucipto (TP-PKK Kota Mgl)
Masugi (Pengusaha)

Bidang Pemberdayaan dan Penggalangan Dana
Ketua
H. B u n a r i (TKL)
Anggota
Sentot Subiantoro, SE,M.Si (Bag.Perekonomian)
Drs. Zaenal, M.Si (Kantor PM)
Ny. Naris Prajoko (TP-PKK Kota Mgl)



ARTI LOGO
Arti Logo Dewan Kerajinan Nasional :










A. Bentuk dan Angka
1. Tulisan Dewan Kerajinan Nasional Indonesia yang membentuk SATU buah LINGKARAN melambangkan tekad yang bulat, menuju satu tujuan, yaitu membina dan mengembangkan kerajinan demi pembangunan bangsa.
2. Bentuk tangan dua buah melambangkan angka genap yang berarti lengkap dan tuntas dalam menangani pekerjaan. Bentuk tangannya melambangkan kerajinan tangan
3. Hasil karya yang berbentuk segi lima melambangkan bahwa Dewan Kerajinan Nasional dalam melaksanakan tugasnya yaitu Panca Karsa dan Panca Karya serta selalu berpedoman kepada dasar falsafah negara yaitu Pancasila & UUD 1945.
B. Warna yang terpakai dalam lambang adalah : Merah, Putih dan Hitam.
1. Warna merah melambangkan : Tekad dan semangat yang membaja, sifat yang dinamis dan berani.
2. Warna putih melambangkan : Kejujuran, kemurnian dalam melaksanakan tugas suci.
3. Warna hitam melambangkan : Abadi dan langgeng, dalam pembinaan sebagai program yang berkesinambungan.
Kesimpulannya :
Dalam membina dan mengembangkan kerajinan Indonesia. Dewan Kerajinan Nasional Indonesia dengan Tekad yang Bulat, dengan Hati yang Suci dengan Semangat yang Membara. Lewat PANCA KARYA yang tangguh, melaksanakan misi PANCA KARSA nya secara tuntas dan berkesinambungan, berlandas pada PANCASILA dan UUD 45.

0 komentar: (+add yours?)

Posting Komentar